Sabtu, 26 Maret 2011

Cantik = Sehat = Peduli Sampah. Sampah?

Sampah ?

Jadi gadis yang cantik bila tidak sehat kan kurang sempurna. Sehat berhubungan dengan sampah jadi selain cantik kita juga harus peduli sama sampah dong. Kali ini kita akan membahas tentang sampah dan cara penanggulangannya. Apa sih sampah itu? Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

Jenis Sampah

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sapah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi.


Solusi Pengelolaan Sampah

Ini dia solusi untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.

Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.

Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.


Tanggung Jawab Produsen dalam Pengelolaan Sampah

Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggungjawab Produsen (Extended Producer Responsibility - EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendisain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah.

Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator. Banyak komunitas yang telah mampu mengurangi 50% penggunaan landfill atau insinerator dan bahkan lebih, dan malah beberapa sudah mulai mengubah pandangan mereka untuk menerapkan “Zero Waste” atau “Bebas Sampah”.

Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan merupakan suatu faktor penting dari sejumlah sampah yang dihasilkan, beberapa diantaranya mahal biaya penanganannya. Namun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Pemilahan sampah di sumber merupakan hal yang paling tepat dilakukan agar potensi penularan penyakit dan berbahaya dari sampah yang umum.

Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini. Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.

Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika.

Sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.


Produksi Bersih dan Prinsip 4R

Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah:

Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:

* Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
* Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
* Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
* Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.


JANGAN LUPA BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA YA GUYS! :D





Dikutip : http://topiks-haniek.blogspot.com/2008/11/penanggulangan-sampah.html

Kamis, 03 Maret 2011

Kurangi Minyak Berlebih Pada Kulit Wajah

Kulit wajah yang terlihat mengkilat sangatlah mengganggu penampilan karena membuat wajah nampak kusam. Anda dapat mengurangi kelebihan minyak di wajah dengan cara mudah dan alami tanpa bahan kimia.

1. Setiap sebelum tidur, gosok-gosok wajah anda dengan irisan tomat atau ketimun.

2. Pada pagi harinya, ambillah handuk kecul dan masukkan ke air hangat. Peras sedikit. Sapukan pada wajah yang malam sebelumnya sudah digosok dengan tomat / ketimun. Hal ini berguna untuk menghilangkan lemak pada kulit wajah.

3. Ambil handuk kecil lagi lalu masukkan ke air es. Usap perlahan ke wajah. Gunanya untuk mengecilkan pori-pori pada kulit wajah.

Kulit Halus Dan Mulus

Banyak orang yang pingin mempunyai kulit halus dan mulus dengan memakai kosmetik/lulur yang mahal harganya, namun kalau salah pilih/tidak cocok justru kulit akan menjadi rusak dan sulit dikembalikan ke keadaan semula. Hal ini terjadi karena bahan kosmetik yang dipakai tidak alami.




Jika anda ingin mempunyai kulit halus dan mulus secara alami, lakukanlah Tips dibawah ini:

1. Ambil 15 biji asam jawa dan senggenggam ketan putih

2. Sangrai keduanya sampai berwarna kecoklatan

3. Tumbuk sampai halus, tambahkan air dan pakailah untuk luluran pagi dan sore

Rajinlah melakukannya, niscaya kulit halus dan mulus menjadi milik anda.

Selamat mencoba.





Sourcre : http://tips-db.com/?p=72

7 Cara Menghilangkan Jerawat

Jerawat sangat mengganggu penampilan, khususnya bila terjadi pada remaja, tentunya bisa menimbulkan rasa kurang percaya diri. Jerawat sendiri bisa timbul karena stress, kesalahan dalam menggunakan produk make-up, faktor makanan dan minuman, pertumbuhan hormon dan perawatan wajah yang tidak maksimal. Tips-tips perawatan kulit berikut ini mudah dilakukan dan tidak memakan waktu banyak. Bahan-bahannya pun alami dan natural, yang dapat dengan mudah didapatkan.

Cara Pertama: Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makan sayur serta buah-buahan.

Cara Kedua: Bersihkan kulit wajah anda setiap hari dengan memakai cleanser yang tepat bagi jenis kulit anda.

Cara Ketiga: 1 kali dalam seminggu, lakukan masker wajah dengan menggunakan masker bengkoang. Masker bengkoang sangat bermanfaat untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Selain itu, hindari kontak langsung dengan terik panas matahari.

Cara Keempat: Gunakan buah tomat, belah menjadi 2 bagian dan usapkan pada wajah anda. Tomat juga dapat mengurangi minyak pada kulit wajah anda.

Cara Kelima:
Campur sedikit madu murni dengan air jeruk nipis. Usapkan pada wajah. Bilas dengan air es.

Cara Keenam: Selain rajin membersihkan wajah, anda juga harus rutin minum air putih 8 gelas perhari. Air putih berguna untuk membantu tubuh mengeluarkan zat racun sehingga mengurangi resiko timbulnya jerawat.

Cara Ketujuh:
Hancurkan 2 buah strawberry lalu campur dengan 2 sendok makan madu, aduk hingga rata. Taburkan campuran tersebut ke wajah anda. Diamkan selama setengah jam. Cuci wajah dengan air hangat sampai bersih.

Tips Menghilangkan Komedo

Mungkin masalah yang satu ini semua orang pasti pernah mengalaminya, yaitu komedo. Saya akan memberikan sedikit tips cara menghilangkan komedo, Tapi sebelumnya ada baiknya kalau kita mengetahui apa komedo itu.

Komedo adalah Kotoran penyumbat pori-pori ini berbentuk kecil, berwarna hitam atau putih. Dengan komedo, wajah halus terlihat kotor dan kusam. Komedo muncul akibat terjadinya penumpukan minyak berlebih (sebum), serta sel kulit mati. Saat membersihkan wajah, komedo sering terabaikan.Ada dua jenis komedo:

1. Blackhead (komedo terbuka), tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo ini berwarna kehitaman karena teroksidasi oleh udara.

2. Whitehead (komedo tertutup), berada di balik lapisan kulit ari yang tersumbat kotoran dan lemak, tampak seperti benjolan kecil-kecil di bawah kulit.

Biasanya, komedo muncul di area T (dahi, hidung, dan dagu), juga di bawah mata dan pipi. Jangan menghilangkan komedo dengan cara memencetnya, karena malah akan merangsangnya menjadi jerawat bernanah yang akan memperparah kondisi wajah, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Agar komedo hilang:

1. Kenali jenis kulit. Biasanya, komedo mudah muncul pada kulit wajah berminyak. Dengan mengenali jenis kulit, Anda bisa lebih mudah memilih produk pembersih wajah yang sesuai.

2. Pilih pembersih yang tepat, yang dapat membuat kulit wajah benar-benar bersih, segar, dan kenyal. Beri toleransi waktu sebulan untuk mengetes efektivitas pembersih yang Anda gunakan.

3. Pilih pelembab yang cocok. Bagi kulit normal dan berminyak, gunakan pelembab oil free. Sebenarnya, tubuh memiliki sistem alami yang bisa mengatur kelembaban kulit.

4. Hindari produk comedogenic. Produk lain yang bisa menimbulkan komedo adalah susu pembersih, tabir surya, alas bedak, bedak padat, shampo berbahan ginseng, dan kondisioner. Perlu diketahui, bedak padat merupakan produk yang mengandung zat comedogenic paling tinggi. Penggunaan bedak padat terlalu lama tak hanya menimbulkan komedo, tetapi juga jerawat.

5. Hidup sehat dan cukup gizi. Cukup tidur dan istirahat, hindari stres. Hal ini mungkin terdengar klise, namun coba terapkan hal kebiasaan ini, dan lihat hasilnya.

6. Facial menjadi salah satu cara untuk menghilangkan komedo secara tuntas dan tepat. Lakukan facial secara berkala dan setelah masa haid. Hal ini untuk menghindari terjadinya perubahan hormon dan kelenjar sebasia selama masa haid, yang memproduksi minyak lebih aktif.

7. Batasi mengonsumsi cokelat, susu cokelat, durian, kacang tanah, telur, kacang mete, keju, alpukat, mangga matang, kerang, krim bubuk, segala jenis susu (full cream, low atau non fat), gorengan, santan, dan daging berlemak.

8. Jika tak sabar dan ingin segera menghilangkannya, pergi saja ke dokter kulit. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk facial dan memberikan obat tertentu. Jika komedonya sudah sangat banyak, dokter akan menggunakan bantuan teknologi laser.

Tips mengangkat komedo:

1. Gunakan putih telur

* Ambil sedikit putih telur, tempatkan di wadah, kocok hingga berbusa. Oleskan di sekitar hidung atau bagian wajah yang berkomedo. Tutup dengan tisu. Biarkan hingga benar-benar kering. Lepaskan tisu secara perlahan. Di bagian dalam tisu, akan terlihat bintik-bintik komedo yang terangkat.


2. Scrub sayur dan masker kacang

* Blender selembar daun kailan, selembar daun seledri, ¼ buah apel, campur dengan perasan jeruk lemon. Usapkan dan pijat lembut wajah dengan scrub sayur ini, lalu bilas.

* Uapi wajah dengan air panas yang telah diberi 1 sdm garam. Biarkan 10 menit. Uap air garam akan membuka pori-pori, memperlebar pembuluh darah kapiler di bawah kulit dan memperlancar peredarah darah ke kulit.

* Campur sari kacang kedelai dan kacang polong, gunakan sebagai masker, diamkan 30 menit, bilas. Gunakan beberapa kali.

Selamat Mencoba ya! :)

Beberapa Tips Merias Wajah Yang Benar

MERIAS wajah bukanlah satu hal yang mudah. Bukan hanya persoalan menggunakan foundation, bedak eye shadow, dan lipstik, tapi juga harus diselaraskan dengan bentuk wajah, warna kulit, jenis kulit dan bentuk mata. Kesalahan kecil, seperti warna lipstik yang terlalu tua atau eye shadow yang tidak membaur, tentu saja membuat penampilan menjadi tidak enak dilihat.

Berikut beberapa trik agar Anda tidak salah mengaplikasikan make up:

1. Untuk menggaris bibir, gunakanlah pensil bibir/lip liner yang berwarna nude atau warna muda yang netral.

2. Setelah menggunakan pelembap, tunggulah beberapa saat hingga pelembap meresap, yaitu ketika kulit sudah tidak basah lagi. Bedak, concealer, danfoundation yang diplikasikan sebelum pelembap meresap dapat membuat make up tidak menempel sempurna pada wajah.

3. Concealer berguna untuk menyamarkan/menutupi area yang gelap seperti area bawah mata atau noda hitam pada wajah. Jika Anda memilih concealer berwarna terang, yang tampak malah warna belang. Akan terlihat perbedaan warna yang mencolok. Karena itu, pilihlah concealer yang sesuai dengan warna kulit atau satu tingkat lebih muda.

4. Untuk menciptakan tulang pipi atau membentuk shading, banyak perempuan sering mengunakan bedak warna cokelat. Padahal ini adalah cara yang salah. Jika salah mengaplikasikannya, pipi justru terlihat kotor dan ”kasar”. Cara yang baik, gunakanlah blush on warna natural (peach, pink kecokelatan) pada pipi. Warna tersebut akan menonjolkan pipi dan membuat tulang pipi terlihat tinggi.

5. Warna pink atau oranye adalah pilihan warna yang tepat untuk mencerahkan riasan wajah. Namun jika kadar warna tersebut berlebihan, riasan akan tampak terlalu matang dan amat mencolok pada siang hari. Karena itu, pilihlah warna-warna netral seperti cokelat muda, pink muda, peach, atau pink kecokelatan yang cocok untuk semua warna kulit dan memberikan efek cantik alami pada riasan.
(Genie/Genie/tty)


dikutip : http://ibuprita.suatuhari.com/5-tips-merias-wajah-yang-benar/